Pariaman — Sukses dengan piagam penghargaan yang diterima dari Baznas Pusat dalam hal implementasi indeks zakat nasional dan kaji dampak zakat nasional 2020, tidak membuat Baznas Kota Pariaman jumawa.
Semangat juang Baznas Kota Pariaman dalam menyalurkan zakat kepada masyarakat miskin selaku mustahik takkan pernah padam.
Semangat juang itulah yang terus dipacu melalui terobosan terobosan baru. Seperti rencana penyaluran zakat melalui rekening, yang sudah diancang-ancang.
Tak kalah pentingnya ialah sistem ‘jemput bola’ yang ditanamkan Baznas Kota Pariaman. Semua itu semata-mata untuk memudahkan proses penyalurkan zakat secara tepat sasaran.
Itulah yang dilakukan Ketua Baznas Kota Pariaman Jamohor pada Selasa siang (2/2/21). Ia turun ke lapangan memantau puluhan rumah warga yang terbengkalai, akibat proses bantuan pembangunan rumah tidak layak huni tahun anggaran 2017 oleh pemerintah bermasalah di Desa Naras 1, Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman.
Dosen STIE Pariaman ini terjun ke Desa Naras 1 memantau puluhan rumah yang terbengkalai itu berawal dari informasi laporan yang ia terima.
Di lapangan terlihat, puluhan rumah warga yang sedang dalam tahap pembangunan itu terhenti pengerjaannya sejak 3 tahun belakangan, sehingga menyebabkan pemilik rumah tidak bisa menempati rumahnya sendiri.
Akibatnya puluhan KK terdampar, dengan terpaksa menetap di rumah tumpangan sanak famili ataupun menyewa kontrakan rumah petak di desa itu.
Kondisi yang memprihatinkan inilah yang membuat Ketua Baznas Kota Pariaman tak ‘lantas angan’. Karena sebelumnya, Baznas Kota Pariaman yang bekerjasama dengan NGO LKKS Pimpinan Lucyanel Arlym sukses membantu membangun 4 unit rumah tidak layak huni kepada mustahik dengan konsep rumah sehat di tahun 2020.
“Jadi kita turun ke Desa Naras 1 ini karena ditemukan adanya rumah rumah warga yang terbengkalai pembangunannya. Dan kondisinya sangat memprihatinkan. Rumah rumah itu tidak bisa ditempati sama sekali sehingga pemilik rumah bersama keluarganya tinggal menumpang, bahkan ada yang menyewa rumah petak,” haru Jamohor siang itu, Selasa (2/2/21).
Dengan melihat kondisi itu, rencananya Baznas Kota Pariaman akan kembali mengupayakan bantuan pembangunan bagi rumah rumah terbengkalai di Desa Naras 1 tersebut, seperti yang telah dilakukan di tahun sebelumnya bekerjasama dengan LKKS Kota Pariaman.
Jamohor pun berencana meminta arahan Pembina Baznas Kota Pariaman dalam hal ini Wali Kota Genius Umar dan Wakil Wali Kota Pariaman Mardison.
“Nanti kita akan minta arahan dari bapak Pembina Baznas Kota Pariaman, dan juga mengajak donatur agar persoalan rumah terbengkalai di Desa Narasi 1 ini bisa diselesaikan,” harapnya.
Selain itu, dari Baznas Kota Pariaman sendiri sudah membentuk tim survei untuk mengevaluasi calon penerima bantuan rumah tidak layak huni itu. “Nanti kita bentuk tim untuk menyurvei serta melakukan evaluasi calon penerima bantuan. Bagaimana nanti hasilnya itu dievaluasi,” papar mantan politisi senior yang juga tokoh eksponen Kota Pariaman ini.
Senada dengan Jamohor, Wakil Ketua III Baznas Kota Pariaman, Khaidir juga menuturkan, di tahun 2021 ini Baznas Kota Pariaman rencananya kembali akan menyalurkan bantuan kepada rumah tidak layak huni, bantuan itu dianggarkan dengan maksimal 20 juta rupiah per rumah.
“Tahun 2020 kita sudah menyalurkan bantuan pembangunan rumah tidak layak huni sebanyak 4 buah rumah. Dengan anggaran per rumahnya dari Baznas 20 juta, ditambah dengan bantuan LKKS Pimpinan buk Lucy. Tahun 2021 ini kita juga akan menambah anggaran bantuan rumah itu lebih banyak dari tahun sebelumnya,” sebut mantan Kepala BKD Kota Pariaman yang akrab disapa Mak Etek Khaidir ini. (Idm)
Discussion about this post