PADANG — Pasangan Epyardi Asda – Ekos Albar dengan Tagline Otewe Sumbar menuju Perubahan Kebangkitan, jika diamanahkan memimpin Sumbar, siap menuntaskan beberapa proyek mangkrak. Karena, pasangan ini melihat lima belas tahun pembangunan Sumbar, terkesan lamban dibanding provinsi lain di Sumatera
Menyedihkan, beberapa proyek, banyak yang mangkrak. Bahkan, sudah 10 tahun tak kunjung tuntas, seperti Stadion Utama Sumbar. Padahal, dibeberapa provinsi lain, pembangunan Stadion bisa diselesaikan dalam waktu setahun. Seperti JIS (Jakarta Internasionan Stadion)
Sementara, Stadion Utama Sumbar, sudah berjalan 10 tahun, progresnya masih 35 %. Tentu ini menjadi pertanyaan, kok bisa selama 10 tahun progresnya masih minus.”Dan, ini bukti ketidakmampuan untuk menyelesaikan stadion yang dikatakan standar internasional itu” kata Epyardi Asda.
Tidak saja, stadion kata Capten, beberapa proyek lain, juga mangkrak. Bahkan, ada juga tersangkut masalah hukum, seperti Gedung Kebudayaan. Sekarang bangunan itu, bagaikan rumah hantu. Hanya tiang beton, kusam dan kumuh.” Inipun sudah lama menjadi perbincangan dan terkesan menzalimi seniman,” ulasnya.
Belum lagi, kawasan GOR H. Agus Salim yang semrawut dan hall tak bisa dimanfaatkan. Bahkan, trotoar untuk pejalan kaki, juga disewakan. Jalan Pantai Padang menuju Bandara Internasional yang terbengkalai. Jalan Provinsi Payakumbuh – Lintau yang rusak parah. Kemacetan yang luar biasa di Pasar Koto Baru – Simpang Padang. Kelok 9 yang tak terurus.
Termasuk juga Tol Padang – Pekanbaru yang tak kunjung usai. Padahal, dibeberapa provinsi, seperti Jambi, Palembang, Pekanbaru sudah terjawab. Sementara, tol Padang – Pekanbaru, masih berkutat masalah pembebasan lahan. “2EA, siap menuntaskan proyek mangkrak tersebut,” kata Epyardi Asda sembari mengatakan, ini dilakukan demi perubahan dan kebangkitan ranah Minang. (rel)
Discussion about this post