Dharmasraya – Dalam 100 hari pertama, Bupati Dharmasraya Annisa Suci Ramadhani dan Wakil Bupati Leli Arni menunjukkan komitmen terhadap perlindungan sosial, khususnya bagi kelompok rentan.
Melalui Dinas SOSP3APPKB, sejumlah program strategis diajukan ke Kementerian Sosial sejak April 2025, mencakup Sekolah Rakyat, Lumbung Sosial, bantuan RST, dan perluasan kepesertaan JKN.
Hasil awal yang menonjol adalah tambahan kuota Penerima Bantuan Iuran (PBI) pusat sebanyak 23.639 jiwa—senilai hampir Rp10 miliar per tahun—yang memberi jaminan kesehatan langsung bagi warga prasejahtera.
Bantuan sosial juga digencarkan. Dana YAPI disalurkan ke anak-anak yatim, dan bantuan Kemensos senilai Rp736,6 juta menjangkau 385 warga di 10 kecamatan.
Program ATENSI menyasar disabilitas, termasuk pengukuran kaki palsu. Pelayanan sosial keliling menjangkau daerah terpencil dan mengaktifkan kepesertaan BPJS langsung di lapangan.
Di bidang keluarga berencana, capaian Metode Operasi Pria (MOP) memenuhi target. Pendamping PKH pun bekerja ekstra hingga malam demi akurasi data penerima. Standar Pelayanan Minimal dijalankan secara konkret lewat distribusi perlengkapan ibadah, obat-obatan, dan sandang bagi 30 penerima manfaat rentan.
Untuk ke depan, pemerintah mengalokasikan Rp16,35 miliar untuk merehab 545 rumah tidak layak huni, Rp3,36 miliar untuk penanganan 1.122 anak stunting, dan Rp2,92 miliar untuk mendukung ibu hamil. Program-program ini menunjukkan fokus pada kesejahteraan keluarga sebagai pondasi pembangunan berkelanjutan.
Kepala Dinas SOSP3APPKB Martin Efendi menegaskan bahwa ini baru awal dari kerja panjang menuju Dharmasraya yang adil dan manusiawi. Pemerintah daerah hadir nyata di tengah masyarakat, bukan hanya lewat data, tetapi lewat aksi konkret yang menyentuh langsung kehidupan sehari-hari.*
Discussion about this post